Selasa, 04 April 2017

Ceramah AlHabib Umar bin Hafizh Tentang Kisah Sayyidina Musa bin Ja'far ash-Shadiq (Musa al-Kaazhim)

Dinuqilkan dari ulama-ulama ahli sejarah apa yg telah diriwayatkan oleh Syaqiq al-Balkhi tentang Sayyidina Musa al-Kaazhim RA. Saat itu adalah musim haji dan ramai orang pd saat itu.

Ada seorang pemuda yg mengenakan baju sufi di tengah orang ramai tsb. Terlintas di hati Syaqiq al-Balkhi yg mengatakan bahwa pemuda ini menampakkan suluk & kesufiannya hanya utk mencari simpati orang-orang. Syaqiq pun mendekati pemuda itu, tiba-tiba pemuda itu berkata kpd Syaqiq: "Wahai Syaqiq, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sungguh sebagian prasangka itu adalah dosa". Syaqiq pun tercengang seraya berkata: "Astaghfirullaah, pemuda ini tahu namaku dan ia tahu apa isi hatiku".

Pemuda itu kemudian pergi. Syaqiq berkata: "Ini adalah orang shalih, aku telah berburuk sangka padanya. Aku akan meminta maaf dan meminta do'a darinya". Lalu Syaqiq mencari pemuda itu dan ia temukan pemuda itu sedang shalat. Selesai shalat, pemuda itu berkata: "Wahai Syaqiq, bacalah firman Allah SWT: Sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi yg bertaubat, beriman dan beramal sholeh lalu tetap di jalan yg benar". Pemuda itu pun pergi lagi meninggalkan Syaqiq.

Syaqiq kembali bergumam: "Sungguh menakjubkan orang ini, saya akan mencarinya". Syaqiq melihat & terus mengawasi pemuda itu. Lalu dilihatnya pemuda itu sedang membawa ember kecil di atas sebuah sumur, namun ember itu tercebur ke dlm sumur, sementara tidak ada orang lain di sekitarnya, seraya pemuda itu menatap langit dan ia berkata: "Wahai Zat yg tak membutuhkan makananku, airku dan segalanya, maka janganlah putuskan aku di tempat ini". Tidaklah ia selesaikan doanya melainkan air sumur itu naik dan embernya ada di atas air, ia ambil ember itu dan berwudhu lalu ia ambil pasir di dekatnya. Karena rombongannya telah jauh meninggalkannya, sedangkan ia lapar, ia ambil pasir dan ia letakkan di dalam ember lalu diaduk-aduk kemudian diminumnya. Syaqiq segera mendekati pemuda itu seraya berkata: "Berikan aku dari rizki yg Allah berikan kepadamu". Pemuda itu menjawab: "Berbaik sangkalah kpd Allah! Ambillah dan minumlah!". Dengan segera Syaqiq meminumnya, dan ternyata itu adalah tepung dicampur gula yg enak & banyak.

Kemudian Syaqiq mencarinya lg namun tak dpt ditemuinya pemuda itu. Sampai akhirnya tiba di Masjidil Haram pd tengah malam, Syaqiq melihat pemuda itu sedang ada di sudut masjid, shalat dg khusyuknya sambil menangis hingga sampai terbit fajar. Hingga datang waktu shubuh lalu shalat bersama orang banyak, lalu pemuda itu melakukan thawaf sampai terbit matahari. Sambil terus Syaqiq memantau pemuda itu dan mengikutinya. Ternyata di belakang Masjidil Haram sudah banyak jamaah berkumpul yg tak lain adalah para murid dan pengikut dari sang Pemuda itu. Syaqiq menjadi takjub dibuatnya dan ia bertanya kpd salah seorang jamaah yg sedang berkumpul tadi: "Siapakah pemuda ini?", maka dijawab: "Beliau adalah Musa bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husein". Syaqiq pun tercengang: "Ternyata inilah orang yg aku tidak kenal itu..."

Tahukah sang Pemuda itu berumur berapa di kala itu? Umurnya sekitar 18 tahun atau sekitar 28 tahun. MasyaAllaah Tabaarokallaah....


Cuplikan videonya ceramah Habib Umar bin Hafizh: https://www.youtube.com/watch?v=6Bg20c_NNh4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar