Selasa, 16 Februari 2016

Pandangan Al-'Allaamah Alhabib Umar bin Hafizh tentang Kitab Ihya 'Ulumuddin & Imam Ghazali
Dalam sebuah wawancara antara seorang penanya dengan Alhabib Umar bin Hafizh mengenai pandangan Habib Umar atas kitab Ihya 'Ulumuddin, berikut wawancaranya:
Penanya: "Apa kitab terbaik dalam tasawwuf menurut anda?"
Habib Umar: "Ihya 'Ulumuddin".
Penanya: "Banyak orang terpelajar yg berpendapat bahwa orang2 seharusnya tidak membaca kitab tersebut, apakah benar?"
Habib Umar: "Tidak! Ihya jelas2 adalah Syariah. Imam Ghazali telah melampaui semua hal, tidak ada kitab lain semisal ini. Hal ini ditunjukkan melalui mimpi atau visi yang Syaikh Abu Hasan asy-Syadzili lihat ketika ia memasuki kota Yerusalem.
ia (Syaikh Abu Hasan) melihat Nabi Muhammad SAW di singgasananya atau di atas semacam kursi yg terangkat/terbang, dan disekitarnya adalah para Nabi.
ia (Syaikh Abu Hasan) mendengar Nabi Musa AS berkata kepada Rasulullah SAW: "Anda mengatakan bhw ulama-ulama dari bangsa anda adalah seperti Nabi-Nabi dari Bani Israil?"
lalu Rasulullah SAW menjawab: "Iya, anda mau saya perlihatkan salah satunya?".
Lalu Rasulullah SAW berbalik dan berkata: "Dimanakah Abu Hamid al-Ghazali?"
Kemudian Imam Ghazali masuk dan duduk bersama mereka. Mereka (para Nabi) bertanya: "Siapakah nama anda, wahai Imam?"
Alhabib Umar kembali mengingatkan kepada si penanya bahwa ini adalah mimpi/visi yang dialami oleh Syaikh Abu Hasan asy-Syadzili.
Imam Ghazali menjawab: "Nama saya Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al-Ghazali al-Tusi"
Nabi Musa AS berkata kepadanya: "Kami hanya menanyakan nama kamu saja, kami tidak ingin tahu nama ayahmu, kakekmu atau sukumu. Apakah ini yang dinamakan adab?"
Lalu Imam Ghazali beralih ke Rasulullah SAW, kemudian bertanya: "Duhai utusan Allah, haruskah saya diam di hadapan Nabi Musa 'Kalimullah' ataukah saya harus menjawabnya?"
Rasulullah SAW berkata: "Silahkan, jawablah"
Kemudian Imam Ghazali berkata: "Duhai Nabiyullah Musa AS, ketika Tuhanmu bertanya kepadamu (QS.Thaha 17-18): "Apa itu yang ada di tangan kananmu?", Engkau menjawab: "ini adalah tongkatku, aku bersandar di atasnya, aku menggembalakan dombaku dengannya, dan hal-hal lain yang berguna untukku".
Engkau duhai Nabiyullah Musa tidak ditanyakan semua itu, yang ditanya hanyalah apakah itu yang ada di tanganmu"
Sehingga Nabi Musa AS terkejut dan berkata: "Sungguh benar ucapanmu yaa Rasulallaah SAW, para ulama dari bangsamu menyerupai Nabi di antara kita".
Sesaat kemudian si penanya bertanya kembali kepada Habib Umar: "Dimanakah dapat saya cari kisah yang anda utarakan tadi? apakah ada di kitab-kitab?".
Jawab Habib Umar: "Ya, kau dapat menemukannya di kitab-kitab sejarah dan di baris puisi yang disebutkan oleh Imam al-Haddad mengenai visi Syaikh Abu Hasan asy-Syadzili tadi". Sebagaimana Imam Nawawi berkata bahwa kitab ini (Ihya 'Ulumuddin) bagaikan al-Qur'an. Di dalam visi Syaikh Abu Hasan asy-Syadzili tadi, Rasulullah SAW berkata kepada Nabi Musa AS & Nabi Isa AS: "Apakah ada di antara ulama atau rabbi pada bangsamu yang seperti al-Ghazali?", Nabi Musa AS & Nabi Isa AS menjawab: "Tidak ada".

WaLLAAHU A'lam bishshawaab

Sumber tayangan video: